Minggu, 12 Juni 2011

Dari Kamera Kertas Karton Sampai Metro TV

Tugas ke-2 KSPK: membahas orang kreatif yang ada di sekitar kita. Aku sempat bingung mendapat tugas ini, apa lagi setelah mendapat jarkom bahwa hari Senin tanggal 13 besok, akan ada kuliah KSPK. Siapa ya yang harus dibahas?

Semakin dipikir, saya semakin bingung. Sambil menatap layar televisi, saya terus memutar otak. Layar televisi sedang menampilkan acara favorit saya--balapan Motogp--yang sudah berlangsung lebih dari setengah permainan. Sekeping demi sekeping, saya mulai mengumpulkan gambaran beberapa orang yang menurut saya kreatif sambil terus menatap layar televisi. Sepotong demi sepotong pempek yang menjadi menu makan malam saya juga terus masuk ke mulut saya. Tapi inspirasi tak kunjung datang.

Akhirnya, saya kepikiran adik sepupu saya. Tunggu dulu. Apa dia termasuk orang kreatif ya? Saya berdiri sebentar, masuk ke kamar, mengambil materi minggu lalu, dan membacanya.


PENGERTIAN KREATIFITAS

Nah, ini menurut materi minggu lalu. Kreatifitas adalah:
1. Kemampuan menghadirkan gagasan-gagasan baru untuk memecahkan masalah.
2. Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak dibuat oleh orang lain, sesuatu yang baru dan memiliki dayaguna.
3. Membuat sesuatu yang abstrak menjadi nyata, sesuatu yang potensial menjadi aktual.

Hmm. Saya berpikir sejenak, tapi kepala saya kembali puyeng. Apa benar adik sepupu saya ini termasuk anak kreatif? Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti berpikir terlalu ruwet dan mulai mengetik.

ADIK SEPUPU

Pertama-tama, saya ingin memperkenalkan adik sepupu saya terlebih dahulu. Namanya Dave Nirvana, terinspirasi dari nama drummer terdahulu band legendaris Nirvana, Dave Grohl, yang lebih dikenal dengan Dave Nirvana. Awalnya, Bu Dhe saya ingin menamainya Dave Nirvana Alam supaya sama dengan nama ayah saya, saya, dan adik saya (Galuh Mazenda Ramadhan Alam) yang berakhiran 'Alam'. Tapi karena ayahnya yang tidak setuju, akhirnya rencana pemberian nama Alam itu dibatalkan.

Dave lahir pada tanggal 18 Juni 1994. Saya lupa dia lahir di Malang atau Surabaya. Yang jelas, sejak bertahun-tahun yang lalu dia tinggal di Malang, sehingga hubungan antara saya, Galuh, dan Dave ini sudah sangat dekat. Hampir seperti saudara kandung lah.


Dari kiri ke kanan: Galuh, saya, dan Dave

Sejak kecil, kami bertiga memiliki hobi yang berbeda-beda. Adik saya sangat hobi memainkan alat musik (drum dan gitar) dan bermain sepak bola (dia pernah bergabung di Arema Junior), saya hobi membuat komik dan cerita, sedangkan si kecil Dave, dia suka sekali menciptakan barang-barang 'antik' yang dia gunakan untuk bermain sendiri. Barang antik itu adalah: kamera mainan dari karton bungkus pasta gigi.


HOBI YANG ANEH

Yap, sebenarnya, masih banyak barang aneh yang sering dia hasilkan sendiri. Tapi, menurut saya, inilah yang paling menarik. Dengan kamera mainan itu, dia berkeliling rumah dan berpura-pura menjadi cameraman. Di lain waktu, dia duduk di depan cermin dan beraksi bak pembaca berita sambil melaporkan hasil rekamannya. Kadang saya tertawa melihatnya, kadang merasa aneh, tapi saya lebih sering tidak memperhatikannya. Saat itu, saya masih terhitung kecil (apa lagi Dave) dan sama sekali tidak mengira bahwa hobi ini akan terus dia tekuni hingga hari ini. Bahkan, hobi ini juga membawa prestasi dan kebanggaan bagi keluarganya dan kakek-nenek kami.

Pada tahun 2005, saudaranya dari pihak ayahnya memberikannya hadiah sebuah handycam: SONY J-330 E. Itu model yang terhitung lama, tapi hadiah itu merupakan hadiah yang sangat berarti baginya. Dengan kamera itu, dia tidak lagi menggunakan karton pasta gigi untuk berpura-pura menjadi cameraman. Seingat saya, dia jarang sekali berpisah dengan kamera hitamnya itu. Di rumah nenek (di mana dia tinggal) dia selalu membawa kamera itu dan mengambil gambar segala hal. Pada hari Sabtu, ketika saya dan Galuh langsung pulang ke rumah nenek setelah sekolah, dia meminta kami menjadi model eksperimen videonya. Hehe, jadi malu.

Dia memutar balik video yang sudah direkam, sehingga membuat saya dan adik saya seakan-akan melakukan sulap: kain yang tergeletak di lantai, tiba-tiba terbang ke udara, ke genggaman tangan saya (yang terlihat di video itu hanya tangan saya); kertas yang awalnya sobek, bisa tersambung lagi.

Selain itu, dia suka mengedit-edit gambar atau mendesain power point. Ya, cukup bagus untuk ukuran anak SD. Maksud saya, dia tidak membuat power point yang penuh gambar, melainkan power point yang penuh desain inovatif yang inspirasinya didapat dari animasi-animasi di televisi. Dia juga sering membuat logo-logo dari stasiun televisi khayalannya yang mungkin kelak akan menjadi kenyataan. Hobinya membuat power point ini juga memberi keuntungan buat saya. Jadi, kalau ada tugas, saya sering minta desainnya, dan tinggal memasukkan materi-materi. Hehe. Nah, sepertinya ini memenuhi salah satu pengertian kreatifitas: kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak dibuat oleh orang lain, sesuatu yang baru, dan memiliki daya guna.

SEMAKIN SERIUS

Hobinya merekam video semakin menjadi-jadi. Setiap ada event-event di Malang, dia pasti ada di sana dan mengambil gambarnya. Dia menyimpan video-videonya itu dalam format magnetic tape. Suatu hari, di sebuah acara tahunan yang diadakan di Kota Malang, yaitu Gerak Jalan Turen-Malang, terjadi sebuah kericuhan. Karena dia suka sekali menonton acara-acara di Metro TV, maka (entah apa yang membuatnya berpikir begitu) dia mengirim video tersebut dengan judul Ricuh Garis Finish Turen-Malang 2006. Dan--- jeng jeng jeng... video itu dimuat di acara Suara Anda. Ya, menurut saya memang sebagian besar video yang dikirim akan dimuat. Tapi yang membuat hal itu menjadi hebat adalah saat itu dia masih duduk di kelas 6 SD. Apalagi, ketika diwawancara via telepon, suara yang terdengar di ujung sana adalah suara anak-anak. Salut untuk Dave.

Dia pun semakin serius dengan hobinya ini. Menginjak masa SMP, dia mengikuti ekskul broadcasting dan menjadi penyiar di SMP-nya. Saya rasa ini berhubungan dengan hobinya dari kecil yang suka pura-pura jadi penyiar di depan cermin. Tahun 2008, dia kembali mengirimkan berita ke Metro TV. Kali ini berita ini dimuat di acara I-Witness dengan judul berita Batu Paralayang Open 2008 dan reward yang didapatkan cukup lumayan.

Sayang sekali, Dave sudah sangat tergila-gila dengan kameranya ketika kamera tersebut akhirnya rusak setelah dipinjam oleh orang lain. Hingga saat ini, dia belum memperbaiki kamera itu. Sekarang, dia menuangkan kreatifitasnya dengan menjadi Direktur Program Dhamsyoga Radio SMAN 5 Malang. Sebagai Direktur Program, dia bertugas untuk tetap membuat program-program radio yang inovatif namun bermanfaat bagi siswa-siswa lainnya. Ya, semoga kameramu bisa lekas diperbaiki, Dave.


Dave dan Sony J-330 E yang pernah mengisi hari-harinya T_T


AKHIR KATA

"..."

Apa ini bisa dibilang sudah selesai? Sepertinya sudah tidak ada yang bisa diceritakan lagi. Ya, akhir kata, terimakasih kepada Dave, yang bersedia diganggu lewat HP malam-malam untuk ditanya ini itu. Dan juga, terimakasih yang tak terperi kepada adikku yang tercinta (wueks!), Galuh Mazenda Ramadhan Alam, yang bersedia membantu dengan mengirimkan foto lewat e-mail (padahal modemmu lemot parah yo, le?).




Sebagai ucapan terima kasih, takpajang fotomu ndek kene...

Popular Posts