Minggu, 15 Mei 2011

EUFORIA: Malam Acara Puncak Accounting Carnival yang Tak Terlupakan

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 pada 8 Mei 2011. Para penonton Acara Puncak Accounting Carnival (AP/AC) sudah mulai berdatangan. Mereka adalah sekumpulan orang-orang yang menanti-nanti untuk menyaksikan Mocca ataupun J-Rocks secara langsung. Beberapa panitia yang telah mempersiapkan acara sebaik mungkin terlihat mondar-manir di lokasi. Beberapa orang menjaga ticket box, beberapa terlihat sedang berkutat dengan proyektor di sisi kiri panggung, dan, yang paling heboh, terdapat seorang panitia dengan pengeras suara yang terus berteriak ke arah jalan raya yang lumayan ramai.
"Ayo! Ayo! J-Rocks dan Mocca! Penggemar J-Rocks dan Mocca, saksikan penampilan J-Rocks dan Mocca!" teriak seorang panitia tersebut. Mau tak mau, orang-orang yang sedang berkendara teralih perhatiannya, beberapa bahkan sampai berhenti dan menanyakan pada panitia mengenai acara puncak. Tak ayal, hal tersebut menimbulkan kemacetan. Tapi, demi kesuksesan acara, tidak masalah lah. Hahahahaha. Tidak, tidak. Lokasi tersebut memang termasuk salah satu jalanan yang sering terkena macet, terutama menjelang petang.

Menjelang petang, adzan maghrib berkumandang. Acara diistirahatkan, para panitia dan penonton muslim pun berbondong-bondong untuk beribadah. Ketika beberapa saat kemudian penonton kembali mengisi lapangan Pondok Betung, MC mengumumkan penampilan Mocca, para penonton yang telah menanti-nantikan penampilan band beraliran swing jazz itu mulai beranjak dan bergerak maju untuk mendekati panggung.
Mocca yang beranggotakan Riko Prayitno (gitar), Arina Ephiphania (vokal dan flute), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum), serta seorang pemain additional yang memainkan saxophone menyapa Lapangan Pondok Betung dengan lagu pertama mereka malam itu yang berjudul 'I Think I'm in Love'. Beberapa penonton yang sebagian besar laki-laki pun secara mengejutkan mampu melafalkan lagu-lagu Mocca yang sebagian besar ditulis dalam bahasa Inggris.


"Dari tadi capek ya nyanyi lagu bahasa Inggris terus?" Dengan senyumnya yang ramah dan menawan, Arina mencoba berinteraksi dengan penonton sementara anggota Mocca yang lain beristirahat. Penonton pun menjawab prtanyaan tersebut dengan jawaban versi mereka masing-msing. Tak lama berselang, lagu berbahasa Indonesia berjudul 'Hanya Satu' yang bernuansa sendu mengalun, membuat para penonton terbawa suasana. Lagu tersebut disusul dengan lagu yang berirama lebih rancak berjudul 'Do What You Wanna Do' yang diikuti para penonton dengan antusias. Yang jelas, penampilan Mocca yang sangat elegan di atas panggung tersebut mampu memikat para penonton yang hadir malam itu.

Penampilan Mocca yang sudah memukau dilanjutkan dengan penampilan-penampilan dari mahasiswa STAN. Dari sudut pandang penonton, penyusunan acara ini memang sedikit mengecewakan. Tapi, penampilan J-Rocks setelah itu menyembuhkan segalanya.


Aku dan personil Mocca

Para penonton bersorak penuh antusiasme ketika MC memanggil nama J-Rocks. Suasana menjadi begitu sunyi ketika asap buatan mulai mengepul dengan diiringi pencahayaan yang kemerahan. Di sudut kiri panggung, seseorang dengan kemeja berwarna putih terlihat samar. Para penonton memandang dengan rasa ingin tahu. Saat terdengar suara gitar yang meraung-raung, sontak seluruh penonton bersorak penuh gairah. Penata lampu mengarahkan lampu sorot ke pria berkemeja putih di sudut panggung yang ternyata adalah Sony, gitaris J-Rocks. Tangannya dengan mahir memainkan gitarnya sehingga menghasilkan melodi lagu 'Tanah Air Beta' yang membuat penonton terbawa suasana dan akhirnya menyanyikan lagu tersebut dengan khidmad.

Kekaguman yang sesungguhnya baru memuncak ketika seluruh personil J-Rocks naik ke atas panggung dan menghentak malam dengan lagu-lagu mereka yang entah bagaimana terdengar jauh lebih baik dari hasil rekamannya. Perpaduan permainan empat personil J-Rocks--Iman (vokal dan gitar), Sony (gitar), Wima (bass), dan Anton (drum)--yang lebih garang namun tetap harmonis dengan dibumbui permainan skill yang luar biasa mampu membuktikan bahwa mereka bukanlah musisi yang hanya bisa dipandang sebelah mata. Aksi mereka yang penuh semangat di atas panggung sepertinya menular pada para penonton, sehingga mereka berjingkrak-jingkrak dengan penuh semangat.

Penampilan J-Rocks dan Mocca malam itu mendapat tempat tersendiri di hati penonton. Beberapa penonton memang kecewa karena satu dan lain hal. Akan tetapi, sebagian besar menyatakan bahwa mereka puas dengan acara yang merupakan acara terakhir dari rangkain acara Accounting Carnival 2011. "Penampilan J-Rocks menutupi kekurangan yang ada. Salut untuk panitia," kata salah seorang penonton.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts